REDUP BERTAHAN

Tentang apa yang mengandung tangisan bila dibayangkan
Tentang apa yang ingin dihapus dari ingatan
Tentang segala bahagia yang hancur berantakan
Dan tentang pembunuh yang menyiksanya
Hingga membuatnya mati walaupun hidup
Siapa yang mengira, sebuah senyum yang sering terukir pada gadis cantik itu pupus dalam sesaat
Tubuh yang begitu aktif, tawa yang terus tergambar, hangus dalam semalam
Tubuh yang menjadi ringkih, hancur berkeping-keping. Jiwanya hancur, sehancur-hancurnya
Manik-nya menatap kosong langit-langit kamar
Sendiri tiada yang menenami, hanya dia dan luka
Luka itu terlalu dalam hingga ia meragu, bertanya-tanya dengan isak tangis yang ia untai di depan tuhan
Setelah ini apakah ia akan sama seperti ia yang dulu?
Nyatanya, ia kini berbeda. Berubah setelah masalah itu mengujinya
Ia bukan tidak kuat, ia hanya enggan menerima takdir buruk yang datang menimpanya
Wajah yang kian murung, semakin terkurung
Kamu merasa hidupmu tidak adil untukmu yang selalu menjaga diri dari hal-hal negatif
Bahkan selalu taat dalam beribadah.
Puisi Lainnya : PUDARNYA SILA KE-5
Penulis : Mawar
Editor : Abay
MUNGKIN KAMU SUKA
TANGGAPAN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERKAIT PARLEMEN MAHASISWA FISIP (PMF)
[LPM NASIONAL] Eksistensi Parlemen Mahasiswa FISIP (PMF), yang dulu menjadi wadah penting bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), mengalami penurunan…
Aksi Aliansi Rakyat Tani Koalisi Tolak Tambang Ricuh Hingga Menelan Korban Jiwa
[PARIMO] - Pada sabtu, 12 Februari 2022 lautan manusia melakukan aksi demonstrasi di Kecamatan Kasimbar Kabubaten Parigi Moutong Sulawesi tengah. Masa aksi membawa tiga tuntutan…
Keistimewaan Lailatul Qadar Dan Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Pada sepuluh hari terakhir bulan suci ramadhan, LPM Nasional secara ekslusif bertemu Prof Khairil dalam wawancara tentang keistimewaan Lailatul Qadar. Terdapat keistimewaan dalam sepuluh malam…