POLITIK DINASTI: WARISAN TAK TERNILAI DI NEGERI DEMOKRASI?
Eh, ngomongin politik, rasanya kayak lagi ngobrolin drama sinetron aja ya? Drama yang penuh intrik, penuh konflik, dan penuh dengan.......keluarga?. Yups, kita lagi bahas politik dinasti nih, fenomena yang kayaknya udah jadi tradisi di negara kita, bahkan di negara-negara demokrasi lainnya.
Bayangin, keluarga si A punya pengaruh besar di politik. Papa, Mama, kakak, adik, semuanya berkecimpung di dunia politik. Mereka punya jaringan, punya uang, punya pengaruh, dan yang paling penting, punya nama besar. Jadi, wajar aja kalau anak-anaknya gampang banget masuk ke dunia politik, bahkan bisa jadi calon pemimpin.
Tapi, tunggu dulu! Emang bener ya kalau politik dinasti itu baik? Emang bener ya kalau warisan kekuasaan itu adil? Di satu sisi, politik dinasti bisa jadi jalan pintas buat generasi muda untuk masuk ke dunia politik. Mereka punya modal, punya pengalaman, dan punya jaringan yang siap mendukung. Tapi, di sisi lain, politik dinasti bisa jadi ancaman bagi demokrasi.
Bayangin, kalau keluarga si A udah berkuasa selama bertahun-tahun, siapa yang berani melawan mereka? Siapa yang berani bersuara? Siapa yang berani bersaing? Mereka punya kontrol atas sumber daya, punya akses ke media, dan punya pengaruh yang kuat. Jadi, wajar aja kalau keluarga si A bisa terus berkuasa, bahkan bisa mengendalikan sistem politik.
Politik dinasti juga bisa memicu nepotisme dan korupsi. Anak-anak dari keluarga berkuasa cenderung diutamakan, bahkan kalau mereka nggak kompeten. Mereka bisa memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga, tanpa mempedulikan kepentingan rakyat.
Jadi, apa solusinya? Gimana caranya kita bisa melawan politik dinasti? Kita butuh sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel. Kita butuh pemimpin yang berintegritas dan peduli terhadap rakyat. Kita butuh generasi muda yang berani bersuara dan melawan ketidakadilan.
Politik dinasti mungkin memang udah jadi tradisi, tapi bukan berarti kita harus menerimanya begitu aja. Kita harus berani melawan, kita harus berani bersuara, kita harus berani memperjuangkan demokrasi yang adil dan bermartabat.
Ingat, negara ini milik kita bersama, bukan milik keluarga tertentu. Mari kita bersama-sama membangun demokrasi yang lebih baik, demokrasi yang benar-benar untuk rakyat.
#krisisdemokrasi
#indonesiatidakbaikbaiksaja
Penulis : Noodles
MUNGKIN KAMU SUKA
Perencanaan Roadshow Edufair Palu Membantu Masuk Perguruan Tinggi 2022
Edufair Palu menyajikan tips and trick masuk perguruan tinggi serta memberikan penjelasan dunia perkuliahan di berbagai sekolah Sulawesi Tengah mulai dari Palu, Sigi dan Donggala…
INTERNATIONAL WOMEN'S DAY : MENGGELAR PANGGUNG EKSPRESI UNTUK MENYUARAKAN HAK-HAK PEREMPUAN
[LPM NASIONAL] - Hari Perempuan Internasional (8 Maret) adalah hari bagi kita untuk bersuara bersama orang-orang di seluruh dunia dan meneriakkan pesan kesetaraan…
BEM FISIP KEMBALI DIPERTANYAKAN
Eksistensi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP tengah menjadi sorotan dan pembahasan hangat dalam dunia kemahasiswaan. Meskipun peran serta BEM dalam mewakili mahasiswa, menyuarakan…