SPOT FISIP UNTAD Gelar Pameran Karya Fotografi

Muhammad Fahril - FISIP
SPOT FISIP UNTAD Gelar Pameran Karya Fotografi

Sarana Pencinta Fotografi mengadakan Phase Exhibition, Sharing Session & Workshop dengan mengusung tema BOM (Born Of Mind) yang artinya lahir dari pikiran merupakan tema yang diangkat untuk pameran Anggota UKM Sarana Pencinta Fotografi Fisip Universitas Tadulako tahun 2022. Tema pada pameran kali ini fokus pada jenis fotografi ‘Photo Story’. Yang nantinya para anggota akan mencari sebuah karya photo story namun bersifat bebas dan berdasarkan apa yang ada dalam pikirannya. Adapun tema foto yang diangkat oleh masing-masing anggota beragam. Tetapi tetap melihat pada konteks cerita yang ingin diangkat dengan pengemasan foto yang menarik . itulah sebabnya teman-teman angkatan ke – VII ini mengangkat tema BOM yaitu Born Of Mind yang artinya berasal dari sebuah pikiran.

Sharing Session & Workshop kali ini mengundang kurator yang merupakan Professional Photographer, yaitu Basri Marzuki, Budi Papeo, dan Imran Rosadi. Para kurator tersebut sudah berapa tahun berturut-turut telah mengkurasi foto untuk SPOT.

"Bedanya kami dengan gelar karya lainnya yaitu pameran kami ada yang mengkurasi foto,menyeleksi foto, kalau di SPOT sendiri ada beberapa senior dan kakak-kakak yang sudah professional seperti kak Imran Rosady sekarang menjabat sebagai Presiden Insta Nusantara Indonesia, terus ada Om Basri Marzuki, merupakan Jurnalis senior di Sulawesi Tengah, kemudian ada Om Budi Papeo, ahli dalam Fotografi Arsitektur". Ujar Ketua SPOT

Acara Phase Exhibition ini berlangsung selama tiga hari. SPOT bukan hanya pameran karya mereka juga tetapi ada itu workshop, class sharing, dan sosialisasi salon foto. Sosialisasi salon foto itu sharing session dimana nanti salon foto yang menaungi fotografer-fotografer di Indonesia ini yang punya ajang dibidang fotografi di akui di Indonesia, kemudian mensosialisasikan tentang fotografi dan dirangkaikan lebih banyak ke edukasi untuk teman-teman kita sendiri dan juga untuk umum. 

"Harapan terkhusus dari saya semoga Sarana Pecinta Fotografi ini menjadi wadah yang benar-benar wadah untuk teman-teman belajar fotografi. Fotografi itu sangat luas bahkan mencakup pers, mencakup media-media lain, mencakup seni. Nah harapan saya semoga dunia fotografi di Indonesia tentang seni-seni fotografi ini terus berkembang dan terus maju, harapannya juga SPOT menjadi wadah untuk memajukan dunia fotografi itu." Ungkap Arifan.

"Ada banyak tantangan yang kami hadapi yaitu ada internal dan juga eksternal, cuman tantangan itu sendiri dari kita. Jadi yang menjadi tantangan saat buat kegiatan pameran sebenarnya banyak, tapi kalau yang basic nya itu ya kerapiannya kita, Sumber Daya Manusia (SDM) kita yang tidak terlalu banyak, itu menjadi tantangan tersendiri. Apalagi kegiatan ini lumayan kalau seukuran UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) itu ya sudah lumayan oke. Itu yang menjadi tantangan dari SDM-nya kita. Terus kalau masalah pendanaan apa semua itu hal yang wajar, jadi yang menjadi tantangannya kita yaitu dari SDM dan persiapannya kita saja." Jelasnya.

Kegiatan Phase Exibition ini memakan waktu selama tiga hari dan itu sudah standar untuk buat kegiatan seperti ini tiga hari, paling lama sekitar seminggu. Dan juga kegiatan Phase Exhibition ini sebelum-sebelumnya juga terbuka untuk umum. Kemudian pengunjung pameran Phase Exhibition ada beberapa spesifikasi seperti orang yang memang menjadi keluarga dan teman-teman peserta serta orang yang memang penggiat fotografi. Untuk keluarga peserta sangat antusias karena keluarganya sendiri yang melakukan pameran. Kalau yang penggiat fotografi memang beberapa orang-orang yang penggiat fotografi di Palu ini, terkhusus ada pengunjung yang beberapa kali datang dan ada yang berulang, membuat para pengunjung penasaran apa yang sedang dipamerkan, karena mereka juga senang dengan fotografi, terlebih lagi SPOT mengadakan workshop, sharing session, dan sosialisasi untuk menjadi daya tarik dan pengunjung juga penasaran tentang materi dan apa yang sedang didiskusikan. 

"Perasaan saya cukup bangga, cuman tidak bisa terlalu berbangga karena ini yang kerja keras bukan cuman saya, yang kerja keras jelas panitia, peserta, dan seluruh masyarakat SPOT terutama. Jadi kebanggaanku itu terhadap teman-teman yang berpameran itu pasti sama dengan yang dirasakan mereka, bahkan lebih. Sebagai ketua umum jelas sangat bersyukur karena kegiatan ini menjadi fase terakhir mereka. Kemudian sebagai ketua umum jelas hal-hal yang begini tidak mudah, terutama yang sudah jadi panitia terus menjadi peserta lagi, jadi hal-hal seperti itulah yang menurut saya ternyata teman-teman ini walaupun tidak terlalu banyak masih bisa buat kegiatan seperti ini." Kata Moh. Arifan

Arifan mengungkapkan harapannya semoga dari pameran kali ini mereka tetap berproses di organisasi, tidak hanya sekedar selesai pameran terus selesai belajar, tidak. Tetapi terus belajar sampai mereka ini menjadikan SPOT terkenal nanti kedepan, bukan karena SPOT mereka terkenal, tapi karena mereka SPOT bisa terkenal dan bisa besar.

Muhammad Fahril - FISIP Senin, 15 Agu 2022 - 8:12 am

MUNGKIN KAMU SUKA

Mahasiswa Dan Masyarakat Kota Palu Kembali Tolak Kenaikan Harga BBM

Mahasiswa dan masyarakat Kota Palu kembali melakukan aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Selasa, 27 September 2022 di depan Gedung DPRD Sulawesi…

Muhammad Fahril 1 tahun yang lalu
Tanggap Bencana Banjir Bandang Balinggi, GMF Gelar Aksi Sosial

Gerakan Mahasiswa FISIP UNTAD (GMF) turun kembali ke jalan atas bencana banjir yang terjadi pada…

Muhammad Fahril 1 tahun yang lalu
Tanggapan Mahasiswa FISIP UNTAD Mengenai KIP Kuliah Yang Terancam Dibatalkan.

(Jumat, 17/2/2023) Pembatalan Kartu Indonesia Pintar- kuliah (KIP-Kuliah) menjadi satu kekhawatiran…

Muhammad Fahril 1 tahun yang lalu