Nyata Atau Ilusi, Masyarakat Menjadi Penentu Demokrasi
LPM Nasional - Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan seminar nasional "Let's Talk About Homeland" dengan tema "Ilusi Demokrasi Indonesia" yang mengundang Haris Azhar (Aktivis Hak Asasi Manusia) dan Drs. Jamaluddin Mariadjang, M.Si selaku dosen sosiologi sebagai narasumber, seminar tersebut dilaksanakan secara tatap muka di Theater Room Untad pada Senin (29/08/2022).
Seminar dilakukan sebagai ajang edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat umum tentang nasib demokrasi di tanah air.
"Tujuan dilaksanakan seminar bermaksud untuk menambah wawasan mahasiswa dan masyarakat terhadap demokrasi ditanah air", ucap Ebeth Pegawak sebagai Ketua Panitia acara.
Dalam sambutannya, Gufran selaku ketua umum HIMASOS memberikan beberapa gambaran isu yang akan dibahas dalam seminar, diantaranya demokrasi yang berkaitan dengan Konflik-konflik agraria.
Haris Azhar dalam kesempatan menjelaskan tiga jenis demokrasi yaitu secara prosedural, kultural dan essensial. Demokrasi yang senantiasa dihujat, bahkan kritik terhadap demokrasi bukan kritik secara konstruksif.
Poin penting yang dibahas dalam seminar nasional ini yaitu pihak yang berperan dalam demokrasi yang menentukan demokrasi menjadi hanya sebuah ilusi atau tidak.
"Demokrasi pasti ada kelemahan dan kelebihan, demokrasi cocok dengan model pertumbuhan masyarakat yang terus meningkat, yang menjaga demokrasi harusnya masyarakat dan dipraktikkan karena sebetulnya masyarakat yang jauh lebih berperan dalam demokrasi monumental. Saat penguasa menghendaki sesuatu, rakyat ada. Sedangkan ketika rakyat yang menghendaki sesuatu, penguasa tidak ada," ucap Haris Azhar.
"Partisipasi terhadap demokrasi masih berjarak dan tidak berkesinambungan, sehingga terlihat hanya Ilusi atau banyak ditipu karena masyarakat yang membiarkan tidak berkesinambungan dalam mengedukasi dan mendukungnya sampai menyebabkan yang kuasa semakin berkuasa dan yang lemah semakin lemah," tambahnya.
Di akhir pemaparan materi Haris Azhar kembali menegaskan bahwa masyarakat lah yang berperan penting dalam demokrasi.
"Yang menguatkan demokrasi justru rakyat dan tentu dilakukan dengan cara yang cerdas supaya demokrasi tidak menjadi ilusi, praktikkan, konstruksikan dengan cerdas dan berani, belajar dari masa lalu agar kejadian di masa lalu tidak terjadi kembali, lakukan selagi masih muda, supaya tidak menyesal saat sudah tua," ucap Haris Azhar menutup pemaparannya.
Reporter : B4
Fotografer: Ali Akbar
MUNGKIN KAMU SUKA
STIGMA BURUK PERIHAL CARA BERPAKAIAN PEREMPUAN DAN KAITANNYA DENGAN KEKERASAN SEKSUAL
[LPM NASIONAL] - Belakangan ini masih kerap terdengar kasus kekerasan seksual. Korbannya tidak lain adalah perempuan.
Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat…
RIBUAN MAHASISWA SE - KOTA PALU TOLAK RUU PILKADA, BENTROK DENGAN POLISI TERJADI
Ribuan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus di Kota Palu melakukan demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada di depan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi…
Seorang Pegawai Untad Diduga Melakukan Pelecehan Seksual
Seorang pegawai Universitas Tadulako (UNTAD) berinisial (I) diduga melakukan pelecehan seksual kepada siswi yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) disalah satu gedung di UNTAD…