“MEREKA MENYEBUTNYA MELATIH MENTAL”

Di bawah terik matahari pagi kami berdiri sunyi, tak berani bersuara.
Terdengar pekik lantang bak petir di langit tinggi, "Luruskan punggung! Jangan tunduk!, teriak mereka, mengancam tajam bak pisau. Tapi, apakah ini caranya?
Di mata mereka kami bukan kawan, melainkan pion yang harus patuh dan nurut.
Lalu sumpah serapah datang secara bergantian.
Disertai nista dan ejekan yang dibuat skandal, lalu mereka menyebutnya "melatih mental.”
Mereka selalu berlindung di balik kata "pengkaderan", tapi apa artinya?
Jika hati yang dilatih malah jadi rawan?
Apa gunanya tempaan jika yang tertinggal hanyalah dendam dalam balutan kepatuhan?
Di sini kami berdiri, terseok dalam luka, "Ini bukan derita, memang begitu adanya, mental baja harus ditempa" kata mereka yang katanya melatih mental.
Penulis: Dlyay
MUNGKIN KAMU SUKA
Cahaya Di Senja Yang Meranggas
Ada senja yang meranggas perlahan,
Menyisakan jejakmu di udara.
Aku masih mencari cahaya,
Dari tawa yang pernah kita rajut bersama.
Kau adalah kenangan indah,
…Nyata Atau Ilusi, Masyarakat Menjadi Penentu Demokrasi
LPM Nasional - Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan seminar nasional "Let's Talk About Homeland" dengan…
UKT Untad 2023 Mengudara, Mahasiswa Dilema, Birokrat Hanya Diam
Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sebuah sistem pembayaran yang saat ini berlaku untuk seluruh Perguruan Tinggi…