Mengingat Sejarah Dan Upaya Mencegah Kerusakan Lingkungan
Hari lingkungan Hidup sedunia atau World Environment Day diperingati setiap tanggal 5 juni. Peringatan hari lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Sejarah hari lingkungan hidup
Hari lingkungan hidup sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 5 juni 1974. Awal mula lahirnya hari besar dunia ini dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan pada saat itu, dimana kondisi lingkungan saat itu memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Salah satu masalah lingkungan yang merebak saat itu adalah penyakit minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri adalah sindrom yang merusak fungsi saraf. Selain itu, beberapa wilayah di Eropa mengalami kabut asap yang diperkirakan terjadi karena pembakaran hutan di berbagai wilayah Eropa untuk keperluan pembangunan pada kisaran tahun 1960. Kabut asap ini sangat berdampak buruk pada kesehatan terutama saluran pernafasan.
Hingga pada tahun 1972, Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup untuk pertama kali yang digelar di Stockholm, Swedia pada tanggal 5-16 juni tahun 1972. Negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup adalah jepang.
Akhirnya setelah melakukan perbincangan panjang, konferensi PBB tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait kondisi lingkungan, salah satunya rencana aksi yang mencakup perencanaan alam yang berkaitan dengan pemukiman, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), pengendalian pencemaran lingkungan, serta pendidikan informasi tentang lingkungan.
Upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup
1. Berhenti menggunakan plastik sekali pakai
2. Hemat air dan kertas
3. Mengurangi pembakaran sampah karena dapat menyebabkan percepatan penipisan lapisan ozon.
4. Memisahkan sampah organik dengan anorganik
5. Tidak menggunakan peralatan yang mengandung CFC
6. Menggunakan produk daur ulang
7. Melakukan AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup diatas dapat dilakukan tanpa menunggu terjadinya kerusakan lingkungan.
MUNGKIN KAMU SUKA
KISAH YANG KELAM TERULANG KEMBALI
Dahulu sekali, aku memiliki sebuah mimpi. Mimpi itu sederhana, yaitu bersekolah hingga S1. Ku jalani cerita di masa sekolahku, mulai dari TK ke SD, SMP…
HIMIP FISIP UNTAD SUKSES GELAR DIES NATALIS KE-22: "GREAT, GROW, AND GLORY"
Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (UNTAD) dengan sukses merayakan Dies Natalis ke-22 pada Minggu,…
MAHASISWA UNTAD SOROTI MEKANISME PEMBAYARAN UKT, BEGINI TANGGAPAN KEPALA BAK
PALU - Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Tadulako (UNTAD), Dr. Munari, menanggapi fenomena pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) di UNTAD yang menjadi…