Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (UNTAD) mengadakan diskusi umum dengan tema "Isu Lingkungan dan Perempuan serta Permasalahan Kebijakannya" pada Jumat, 16 Juni 2023. Diskusi yang berlangsung di Sekretariat HIMAP FISIP UNTAD.

Diskusi kali ini menghadirkan Kak Nurul Hikma.P, S.AP, selaku Demisioner Pengurus HIMAP, Kak Aulia Fiqran Hakim, Ketua Departemen Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah, dan Bapak Richard Fernandes Labiro, S.IP., M.A.P, Dosen Administrasi Publik FISIP UNTAD sebagai pemantik dan narasumber.

Dalam diskusi ini, para pemateri menjelaskan tentang pelecehan dan kekerasan seksual yang masih menjadi permasalahan khususnya bagi kaum perempuan. Bagaiamana eksploitasi lingkungan membahayakan, dan bagaimana keterkaitan antara isu lingkungan dan perempuan.

Para pemateri juga menjelaskan bagaimana relasi-kuasa masih menjadi faktor yang paling penting didalam terjadinya pelecehan seksual, baik itu di ruang akademik, pekerjaan, dan lainnya. Sehingga, banyak korban masih takut untuk melaporkan karena pelaku masih memiliki kuasa untuk mengancam korban.

Kelvin Gosal, Sebagai Ketua Umum HIMAP menjelaskan alasan dibuatnya diskusi umum ini berangkat dari keresahan pengurus HIMAP terkait maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi.

“Sebenarnya kalau tujuan, berangkat dari keresahan kami dari pengurus HIMAP, karena ya seperti yang kita tau belakangan ini banyak sekali kasus pelecehan seksual yang kerap terjadi, bukan cuma di UNTAD tapi mungkin di semua universitas seperti itu. Orang juga masih sangat minim untuk pemahaman, kayak bagaimana sebenarnya pelecehan seksual dan seperti apa penanganan kayak gitu. Jadi, tujuannya kenapa kita bikin diskusi ini supaya mahasiswa yang datang diskusi hari ini setidaknya bisa paham sedikit, kayak oh ternyata kalau saya di catcalling itu sudah termasuk pelecehan dan kalau misalnya sudah terjadi ke saya kira kira langkah apa yang bisa saya ambil,” Jelasnya. 

Kelvin juga berharap jika terjadi kasus pelecehan atau kekerasan seksual di lingkungan kampus, pihak kampus dapat bertindak adil dan tegas terhadap pelaku pelecehan dan kekerasan seksual tanpa melihat status dan jabatan dari pelaku, agar kampus dapat menjadi tempat yang aman bagi seluruh masyarakatnya.

“Harapannya semoga birokrasi kedepannya bisa bekerja sama juga dengan kami pihak organisasi dikampus untuk bersama-sama menindak lanjuti dan meminimalisir tentang kasus pelecehan seksual,” Lanjutnya.

Ketua HIMAP berharap melalui diskusi ini masyarakat, khususnya mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam memberantas kasus pelecehan seksual dan isu-isu lingkungan yang ada.

“Harapannya semoga dari diskusi ini kita bisa sama sama mengawal tentang kasus pelecehan seksual dan juga isu-isu lingkungan yang memang saat ini sangat-sangat susah juga, kita tau lingkungan sekarang lagi tidak baik-baik saja, banyak sekali ekspolitasi yang sangat-sangat besar besaran. Seperti narasumber juga bilang di Morowali itu laut sudah tidak bisa menjadi mata pencaharian dan sebagainya,” Ujarnya.

Penulis: Cahyadin

Editor: Malik & Syarif