Di dunia perkuliahan tentu saja ada yang namanya mata kuliah yang harus diprogram oleh mahasiswa dalam setiap semester. Setiap mata kuliah memiliki bobot Sistem Kredit Semester (SKS) yang berbeda-beda, terkadang dalam satu mata kuliah terdapat 2 hingga 3 SKS. Jadwal per mata kuliah sudah diatur oleh masing-masing program studi disetiap fakultas. Namun, bagaimana dengan dosen yang tiba-tiba memindahkan jadwal perkuliahan?

Memindahkan jadwal perkuliahan menjadi masalah besar pada pihak mahasiswa. Jadwal mata kuliah yang sudah terprogram yang ditentukan fakultas digeser waktu bahkan harinya oleh dosen mata kuliah. Hal ini  beresiko bertabrakan dengan jadwal mata kuliah yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

Terkadang seorang dosen memindahkan jadwal mata kuliahnya pada waktu yang sudah terjadwalkan dengan mata kuliah lain. Tidak hanya itu, sering kali dosen memindahkan jadwal perkuliahan di hari weekend seperti hari sabtu dan minggu. Hal ini tentu sangat menganggu, waktu yang harusnya dipakai untuk beristirahat/refreshing diri dan pikiran, dipergunakan lagi untuk berpikir dalam mengikuti mata kuliah, menjadikan hari weekend sebagai hari kuliah.

Bahkan tidak jarang dosen memindahkan jadwal perkuliahan pada malam hari melalui Zoom. Padahal malam hari merupakan waktu istirahat dan tidak ada aktivitas perkuliahan apalagi di Perguruan Tinggi Negeri. Jadwal yang seharusnya masuk pada siang hari diganti pada malam hari. Ini menjadi masalah besar juga jika dilakukan terus menerus.

Sekarang ini tidak jarang seorang mahasiswa bekerja pada malam hari untuk menambah biaya sehari-hari dan biaya kuliah. Bagaimana bisa seseorang yang harusnya bekerja menjalankan tanggung jawabnya pada malam hari disisi lain menjalankan kewajiban yang seharusnya sudah ia jalankan di pagi dan siang hari? Tidak bisa dipungkiri setiap orang memiliki aktivitasnya masing-masing yang harus dijalankan.

Dosen merupakan manusia, sama halnya dengan mahasiswa yang mempunyai kehidupan pribadi. Tentunya kegiatan perkuliahan harus sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mencari solusi atas ketidakhadiran disuatu mata kuliah tanpa merugikan pihak-pihak lain khususnya mahasiswa, seharusnya bukanlah hal yang berat.

Penulis: Mrs.

Editor: Malik & Syarif