AKSI 'BULLYING' TIDAK MENANDAKAN SESEORANG ITU HEBAT

[LPM NASIONAL] Di kampus yang tenang, terselip cerita tak terungkap. Di tengahnya, seorang mahasiswa bernama Arief, ia juga seorang wartawan bersemangat, merasa terpanggil untuk menggali isu-isu sensitif. Pada suatu hari, Arief mendengar tentang serangkaian kejadian Bullying yang meresahkan di kalangan mahasiswa.
Arief memutuskan untuk menggali lebih dalam, meski risikonya besar. Dengan Bolpoint dan Kamera di tangannya, dia mulai mendekati para saksi, korban, dan mungkin pelaku. Rasa ingin tahu dan keadilan mengiringi langkahnya.
Saat menjalani penyelidikan, Arief bertemu dengan Sarah, mahasiswi yang menjadi salah satu korban Bullying. Sarah merasa sulit untuk berbicara, tetapi Arief dengan penuh empati berhasil membuatnya membuka hati. Cerita Sarah menjadi pondasi bagi pemberitaan Arief.
Bulan demi bulan, Arief terus menggali fakta-fakta tersembunyi. Dia menemukan bahwa Bullying bukanlah masalah sepele, melainkan akar dari ketidaksetaraan, persaingan berlebihan, dan keinginan lebih untuk mendominasi. Arief bertekad mengungkap kebenaran, bahkan ketika beberapa pihak mencoba menutupinya.
Walaupun mendapat tekanan dari beberapa pihak yang tidak senang dengan pemberitaannya, Arief tetap melanjutkan perjuangannya. Berita-beritanya membuat para pembaca sadar akan keberadaan masalah ini dan menciptakan momentum untuk perubahan di kampus.
Akhirnya, hasil kerja keras Arief membuahkan hasil. Kampus mulai mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi Bullying. Mahasiswa dan staf akhirnya merasa lebih aman dan dihargai.
Arief, dengan pena dan kamera sebagai senjatanya, bukan hanya seorang wartawan mahasiswa. Dia adalah pejuang kebenaran, yang membawa perubahan positif ke dalam kampusnya. Ceritanya menjadi inspirasi bagi banyak orang membuktikan bahwa satu suara, bahkan dari seorang mahasiswa dapat membawa perubahan besar.
Penulis : Dynamolaxis
Editor : Abay
MUNGKIN KAMU SUKA
HARAPAN BARU UNTUK PERS MAHASISWA INDONESIA
Pers Mahasiswa (Persma) di Indonesia sering terjebak dalam ketakutan dan dilema. Meskipun telah berpegang pada standar dan kode etik jurnalistik, intervensi dari pihak…
MENILIK FENOMENA #KABURAJADULU DARI KACAMATA GEN Z
LPM NASIONAL FISIP 4 bulan yang lalu
TRUMP TARIK AS DARI WHO: INDONESIA PERLU WASPADA?
LPM NASIONAL FISIP 5 bulan yang lalu